Bekerja merupakan salah satu cara untuk tetap
bertahan hidup. Tidak sedikit tulang punggung keluarga yang bekerja pagi hingga
malam agar tetap bisa menghidupi keluarganya. Rasa lelah pun tidak dihiraukan.
Mereka tetap tersenyum begitu sampai di depan pintu rumahnya, sambil sesekali
menyeka keringat yang sedari tadi mengucur.
Kejadian seperti itu juga dirasakan oleh Ompung El.
Di usia yang sudah tidak produktif, ia masih gigih untuk bisa menghidupi
keluarganya. Kegigihan dan semangat juang ini sudah mendarah daging sejak ia
terlibat dalam perang Tapanuli beberapa puluh tahun silam. Akibat peperangan
tersebut, pendengaran Ompung El menjadi rusak. Ini tentu saja mengganggu
aktivitasnya dalam mencari nafkah.
Sosok
Ompung El
Nama lengkapnya El Simanjuntak. Namun, orang-orang
di sekitarnya memanggilnya dengan sebutan Ompung El. Tahun ini usianya
menginjak 75 tahun Angka tersebut tentu saja bukan angka yang muda lagi untuk
tetap beraktivitas. Namun, mau semangatnya dalam mencari nafkah masih tertanam
dalam diri ompung El. Aktivitas sehari-harinya dihabiskan untuk mencari barang
bekas.
Untuk mencari barang bekas, Ompung El menggunakan
sepeda tuanya. Sambil mengayuh, matanya fokus pada benda-benda di sekitarnya,
barangkali ada barang yang bisa ia ambil. Ia biasa berkeliling di sekitar
Gading Griya dan Pegangsaan Dua, Jakarta Utara. Ia bekerja mulai dari pagi
hingga malam sampai wadah-wadahnya penuh dengan barang bekas. Kemudian, ia
menjualnya pada pengepul yang tidak jauh dari tempatnya mengumpulkan barang
bekas.
Di usia senjanya, Ompung El ditemani oleh istri dan
dua orang anaknya di sebuah rumah di Jl. Rawa Gatel RT 02, Kecamatan Cakung,
Jakarta timur. Ia hidup sangat sederhana. Penghasilan sehari-harinya cukup
untuk makan sehari-hari, namun tidak untuk membayar listrik setiap bulan. Oleh
karena itu, rumah Ompung El dibiarkan gelap gulita dan hanya bermodalkan lilin
saja saat malam hari.
Kebaikan
untuk Ompung El
Dibalik usianya yang sudah begitu senja, Ompung El
tetap bersemangat mencari nafkah untuk keluarganya. Baginya, tidak ada alasan
untuk meminta-minta selama badan masih bisa diandalkan untuk menghidupi
keluarganya. Untuk itu, sosok Ompung El bisa menjadi inspirasi bagi kita semua
untuk tetap berjuang mengarungi kehidupan yang begitu kerasnya. Ia juga
seringkali berbuat baik pada orang-orang di sekitarnya, sehingga ia dikenal
sebagai orang yang baik hati dan penuh syukur.
Untuk menebarkan kebaikan
seperti Ompung El, kita bisa memulainya dengan menjadi peserta produk asuransi syariah AlliSya Protection Plus dari
Allianz. Dengan menggunakan layanan asuransi AlliSya Protection Plus, kita bisa
memberikan perlindungan jiwa dan kesehatan secara maksimal, ringan, dan adil,
kepada orang-orang terkasih. Oleh karena itu, masa depan kesehatan dan jiwa
tidak perlu dikhawatirkan karena biayanya sudah terjamin.
Asuransi Syariah Indonesia Allianz juga menawarkan fitur wakaf yang bisa membantu kita
untuk senantiasa berbagi rezeki kepada sesama. Pada asuransi ini, ada fitur
dana musibah yang dikelola oleh sebuah program sosial yang nantinya akan
disalurkan kepada peserta asuransi lain yang lebih membutuhkan. Dari dana wakaf
tersebut, ada banyak orang yang bisa merasakan manfaat kebaikan yang berlimpah.
Yuk, #AwaliDenganKebaikan bersama Allianz. Dengan menebarkan
kebaikan seperti yang Ompung El lakukan, kita bisa memberikan manfaat
sebanyak-banyaknya pada orang sekitar. Selain itu, bantu juga Ompung El untuk
mendapatkan kebaikan berlimpah dari Allianz berupa paket umroh gratis dengan
tidak menunda untuk melakukan hal-hal baik.